FGD Penguatan Moderasi Beragama, Kerukunan Harus Diikhtiarkan

Kulon Progo (Kankemenag) – Moderasi beragama adalah hubungan umat beragama yang saling menghormati, toleransi, saling pengertian dalam bingkai NKRI. Dengan moderasi beragama ini akan menumbuhkan semangat untuk menjaga kerukunan umat. Oleh karena itu sesunggunya kerukunan itu bukan hadir secara otomatis, namun harus diikhtiarkan. Kepala Kankemenag Kulon Progo, H.M. Wahib Jamil, S.Ag. M.Pd. menyampaikan hal itu dalam sambutannya pada Focus Group Discussion (FGD) Lintas Sektoral Penguatan Moderasi Beragama yang berlangsung di Ruang AVA MAN 1 Kulon Progo, Kamis (25/5/2023) pagi.

“Kerukunan itu tidak terbentuk secara otomatis, namun harus kita upayakan. Ikhtiar yang kita lakukan melalui pemahaman keberagamaan yang moderat. Sehingga dengan moderasi beragama ini diharapkan akan terjalin hubungan umat beragama yang saling menghormati, toleransi, saling pengertian dalam bingkai NKRI,” ujarnya.

“Hal itu karena saat ini ada 3 tantangan besar yang dihadapi oleh umat beragama di Indonesia termasuk di Kulon Progo. Ketiga tantangan tersebut yakni: Pertama, Berkembangnya cara pandang, sikap, dan praktik beragama yang berlebihan (ekstrim), serta mengesampingkan martabat kemanusiaan. Yang Kedua, Berkembangnya klaim kebenaran subyektif dan pemaksaan kehendak atas fungsi agama serta pengaruh kepentingan ekonomi dan politik berpotensi memicu konflik. Ketiga, Berkembangnya semangat beragama yang tidak selaras dengan kecintaan berbangsa dalam bingkai NKRI,” imbuh Kakan.

“Untuk itulah moderasi beragama menjadi sangat penting, dengan indikator adanya komitmen kebangsaan (aman NKRI), sikap toleransi, anti kekerasan baik verbal maupun nonverbal, serta menghormati budaya dan tradisi. Sehingga tidak dibenarkan membenturkan budaya dan tradisi, agama dan budaya, serta agama dan negara,” tutur Jamil.

“Dalam mengupayakan tercapainya kerukunan umat beragama tersebut diperlukan sinergi antar berbagai pemangku kepentingan. FGD ini diharapkan dapat bersama-sama bersinergi mewujudkan moderasi beragama sehingga kerukunan umat benar-benar terjaga. Salah satu program yang diharapkan dapat bersinergi dengan dinas/instansi terkait adalah dengan Kampung Moderasi Beragama,” pungkasnya.

Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda Klon Progo, Restu Dewandaru mengungkapkan bahwa Pemerintah Daerah mendukung penuh terciptanya kerukunan umat beragama. “Salah satu bentuk dukungan tersebut dengan terbitnya Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Toleransi Bermasyarakat,” ucapnya.

“Memang imbas dari adanya berbagai pembangunan di Kulon Progo salah satunya munculkan potensi ketidakrukunan di masyarakat. Sehingga ada potensi munculnya berbagai konflik, namun hal itu dapat diatasi dengan baik. Pemerintah Daerah terus berupaya meredam konflik-konflik yang terjadi. Adapun upaya yang ditempuh melalui penguatan ideologi Pancasila dan karakter kebangsaan. Selain itu juga mengupayakan peningkatan kewaspadaan Nasional dan peningkatan kualitas dan fasilitas penanganan konflik sosial,” terang Restu.

“Bentuk kegiatannya melalui Badan Kesbangpol dengan berbagai Soslialisasi antara lain FPLA, FKUB, GNRM, FBK, PPBN, Wawasan Kebangsaan, P4GN, dan lain-lain. Diharapkan program-program tersebut dapat disinergikan dengan Kankemenag dalam mendukung Moderasi Beragama,” harapnya.

Program Kampung Moderasi Beragama tersebut mendapat dukungan dari berbagai pihak. Antara lain Badan Kesbangpol melalui program-program sosialisasi yang pesertanya dapat melibatkan dari Kalurahan yang telah ditunjuk sebagai Kampung Moderasi Beragama. Sementara dari Bagian Kesra dengan Sosialisasi P4GN bagi siswa sekolah juga bisa disinergikan ke Kampung Moderasi Beragama tersebut. Dinas Kebudayaan melalui Merti Padukuhan yang waktunya menyesuaikan dengan kondisi masing-masing. Baznas siap bersinergi dengan catatan dalam kondisi normal harus dengan 3 prinsip yaitu aman syar’I, aman regulasi, dan aman NKRI. Kalurahan Kedungsari, Pengasih dan Giripeni, Wates mengaku siap ditunjuk sebagai Kampung Moderasi Beragama namun berharap program tersebut dapat berkelanjutan. (abi).

Tetap sehat dan semangat

#No Korupsi

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *